[Review Book] The Book of Lost Things

                                    Identitas Buku
Judul                     : The Book of Lost Things

Pengarang          : John Connoly
 Penerbit             : PT. Gramedia Pustaka Umum
Tahun Terbit     : 2008
Tempat Terbit  : Jakarta
Cetakan               : Cetakan I
Tebal                    : 472 halaman


Sinopsis:
Ini dongeng tentang anak lelaki bernama David, yang tersesat ke sebuah negeri di mana Snow White, Putri Tidur, dan si Tudung Merah bukanlah seperti yang kita kenal dalam buku-buku cerita. Negeri ini diperintah oleh seorang raja yang menyimpan rahasia-rahasianya dalam sebuah kitab misterius: Kitab Tentang Yang Telah Hilang
Sang Raja yang kian hari kian tua belum juga menemukan penggantinya. Dan kepadanya lah David mesti menghadap, supaya bisa menemukan jalan pulang ke dunia nya. Namun jalan menuju kastil Raja penuh rintangan dan bahaya. Kawanan serigala tidak rela manusia menjadi raja, dan mereka siap berperang untuk mengambil alih kekuasaan.

Pembahasan Buku
Di buku ini banyak sekali spin off dari dongeng-dongeng klasik Grimm atau Andersen. Misalnya saja cerita tentang Snow White; Putri Salju yang bukannya berteman dengan para kurcaci tapi justru memperbudak mereka semua. Dan sang Putri sendiri tidak cantik, malahan berubah menjadi gendut dan sensitif karena terlalu banyak makan dan sifat egois nya yang ingin semuanya dituruti.

Lalu ada juga cerita tentang para troll yang bertugas menjaga jembatan dan memberi teka-teki bagi siapa saja yang ingin menyebrangi jembatan tersebut . David, tokoh utama cerita ini, justru selamat dari teka-teki para troll itu. Padahal banyak yang tidak selamat sebelumnya. Ini  dikarenakan di Dunia Nyata David pernah membaca cerita ini dan berhasil mengingatnya dan menjawab teka-teki yang diberikan para troll.

Buku ini mendapat rating Dewasa. Walaupun buku ini  merupakan perjalanan seorang anak kecil yang melewati dunia lain yang merupakan spin off dari dongeng-dongeng klasik, tapi banyak sekali adegan kekerasan dan pertumpahan darah.


Kelebihan Buku
Dongeng-dongeng klasik dalam versi yang berbeda sendiri merupakan daya tarik untuk saya. Cara penulisan dari John Connolly sendiri tidak pernah membosankan. Walaupun buku ini cukup tebal bagi yang tidak suka membaca, namun cara penulisan Beliau membuat kita tidak bosan dan terbawa dalam cerita jadi tanpa terasa tiba-tiba saja cerita nya sudah berakhir. Dan beberapa chapter diawali dengan dongeng-dongeng yang diceritakan oleh satu karakter ke David, jadi membuat kita bertanya-tanya, apa hubungan dari cerita ini dan chapter yang baru ini?

Kekurangan Buku
Walaupun membaca cerita tentang Putri Salju yang gendut itu menarik, tapi terkadang hal itu merubah pandangan kita terhadap si Putri Salju. Siap-siap saja membayangkan tokoh favorit anda menjadi karakter jelek, bengis yang sama sekali tidak cocok untuk menjadi tokoh utama di dongeng favorit Anda. Ada juga adegan mutilasi dan adegan yang cukup disturbing. Sama sekali tidak cocok untuk dongeng indah anak-anak.

Dan bagi yang belum pernah membaca dongeng-dongeng klasik, disarankan untuk membaca beberapa terlebih dahulu. Mulai lah dari koleksi Andersen atau Grimm, jadi Anda tahu mana versi yang asli dan tidak tertukar atau tercampur dengan versi John Connolly ini. Jangan sampai Anda bertanya-tanya mengapa stiker-stiker Snow White  yang dijual di pasaran amat cantik rupawan, atau menceritakan ke orang-orang bahwa Si Tudung Merah adalah wanita penggoda yang hamil anak si serigala


Kesimpulan Buku
Secara keseluruhan buku ini menarik sekali, apalagi jika Anda suka dengan dongeng-dongeng klasik. Karena buku ini akan menjadi pengalaman membaca yang berbeda. Melihat bagaimana karakter-karakter favorit kita di dongeng klasik berubah menjadi jahat dan bengis itu sangat menarik untuk saya pribadi. Banyak sekali unsur yang tidak terduga di cerita ini dan itu merupakan nilai plus dari sebuah cerita.











Sabtu, 30 November 2013 · 02.47 · 0 comment(s).

My Oceania theme by D-P Newer »


© 2011-2013 D-P. Resources: , & .